Selasa, 27 Desember 2011

KONFLIK DALAM BERORGANISASI...^^

A. PENGERTIAN KONFLIK


     Konflik berasal dari bahasa latinconfigere
 yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara duaorang atau lebih (kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
     Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,pengetahuan,kepandaian,adat istiadat,keyakinan dan lain-lain. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya. Konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
     Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna akan menciptakan konflik.

     B. JENIS-JENIS KONFLIK ORGANISASI

     Menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel, dikenal ada lima jenis konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok da, konflik antar organisasi. Berikut adalah pengertiannya:
   1. Konflik Intrapersonal
       Konflik intrapersonal aadalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. 
       Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal:
a).  Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
b). Konflik pendekatan-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
c). Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan sekaligus negatif.

   
 2. Konflik Interpersonal
       Konflik interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan,bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi.
      Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.

   
 3. Konflik antar individu dan kelompok
        Hal ini sering kali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktifitas dimana ia berada.

   
 4. Konflik antara organisasi
        Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumberdaya secara lebih koefisien.
Sumber: http://erwin7286.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-konflik-dalam-organisasi.html


     3. MENGAPA TERJADI KONFLIK DALAM ORGANISASI ?

   Dalam berorganisasi, terdapat beberapa faktor atau sumber yang menyebabkan konflik. Diantaranya yaitu:
 a). Perbedaan dalam tujuan dan prioritas
      Setiap sub unit dalam organisasi memiliki tujuan dan prioritas khusus. Misalnya, dalam hubungan kerja, bagian pemasaran ingin agar produknya cepat laku. Kalau perlu dijual murah dan dengan cara kredit.
b). Saling ketergantungan tugas
     Ada yang disebut ketergantungan berurutan,dimana output dari suat unit merupakan input dari unit lain. Misalnya, untuk merespon suatu surat permohonan,kepala bagian masih harus menunggu disposisi dari atasannya. 
c). Konflik yang disebabkan oleh pembagian sumber daya. 
     Antar unit kerja bersaing karena untuk mendapatkan sumber daya yang lebih.
d). Deskripsi yang tidak jelas.
    Ini akan mengakibatkan konflik karena tidak ada guide lines dan policies yang jelas, dan akan membuat kelompok lain tersinggung karena dilangkahi.
e). Perbedaan kekuasaan dan status
   Biasanya terjadi karena karena suatu departemen merasa lebih penting atau memiliki rasa over value ketimbang departemen lainnya. Departemen lain pasti akan merasa dilecehkan.
f). Perbedaan sistem imbalan dan intensif yang di atur per-unit, bukan tujuan organisasi.
g). Faktor biokratik
    Dimana pegawai lini memiliki wewenang dalam proses pengambilan keputusan sementara staff lebih pada memberikan rekomendasi atau sara. Sering pegawai lini yang merasa lebih penting,sementara staff merasa lebih ahli. Ujung-ujungnya konflik.
h). Sistem informasi dan komunikasi yang terganggu.
     Kadang terjadi misunderstanding  dikalangan pelaku organisasi karena informasi yang diterima kurang jelas atau bertentangan dengan tujuan yang sebenarnya.

     5. BAGAIMANA CARA/STRATEGI UNTUK MENGHINDARI KONFLIK ?
    Menurut Stevenin, ada lima  langkah meraih kedamaian dalam konflik.
1. Pengenalan
    Kesenjangan antara keadaan yang ada atau yang teridentifikasi dan bagaimana keadaan yang seterusnya.
2. Diagnosis
    Ini langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah di uji mengenai siapa, dimana dan bagaimana hasil dengan sempurna. Pusatkan masalah perhatian pada masalah utama dan bukan hal-hal sepele.
3. Menyepakati suatu solusi
    Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan orang-orang yang terlibat didalamnya. Saringlah penyelesian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan masalah yang tidak terlalu baik. carilah yang terbaik.
4. Pelaksanaan
    Ingatlah bahwa akan ada keuntungan dan kerugian. Namun hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah pada kelompok tertentu.
5. Evaluasi
    Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian rangkaian baru. Jika penyelesaiannya tidak tampak berhasil, kembalilah ke langkah awal dan coba lagi.
    Menurut Wijono,strategi mengatasi konflik yaitu:
1. Strategi mengatasi konflik dari dalam individu, untuk mengatasi konflik dari dalam individu ini paling tidak diperlukan tujuh strategi:
a) Menciptakan kontak dan membina hubungan
b) Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
c) Menumbuhkan kemampuan diri sendiri
d) Menentukan tujuan
e) Mencari beberapa alternatif
f) Memilih alternatif
g) Merencanakan pelaksanaan jalan keluar

2. Strategi mengatasi konflik antar pribadi, untuk mengatasi konflik ini paling tidak diperlukan tiga strategi:
a) Strategi kalah-kalah
 : Berorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Ada dua tipe:
       
 * Arbitrasi merupakan dimana pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim atau penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat.
         * Mediasi
 digunakan oleh mediator untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh abridator, karena seorang mediator tidak punya wewenang secara langsung terhadap pihak yang bertikai.
b)  Strategi menang- kalah
 : Dalam strategi saya menang anda kalah, menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
c) Strategi menang-menang
 : Strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang.

3. Strategi mengatasi konflik organisasi
    Ada beberapa strategi untuk mengatasi konflik ini,diantaranya:
a) Pendekatan birokratis
 : Konflik muncul karena adanya hubungan birokratis yang terjadi secara vertikal, dan untuk menghadapinya manager cenderung menggunakan struktur hirarki dalam hubungannya secara otokritas.
b) Pendekatan intervensi otoritatif dalam konflik lateral
 : Bila terjadi konflik lateral, biasanya akan diselesaikan sendiri oleh pihak-pihak yang terlibat konflik.
c) Pendekatan sistem
 : Pendekatan ini menekankan pada hubungan lateral dan horizontal antara fungsi-fungsi pemasaran dengan produksi dalam suatu organisasi.
d) Reorganisasi Struktural
 : Cara pendekatan dapat melalui mengubah sistem untuk melihat kemungkinan terjadinya reorganisasi struktural guna meluruskan perbedaan kepentingan dan tujuan yang hendak dicapai kedua belah pihak.
Sumber :http://www.zimbio.com/member/igndjoko/articles/9QRMTF_pMWb/Strategi+Mengatasi+Konflik

Minggu, 25 Desember 2011

mengenal ampera...^^

Jembatan ini dibangun diatas sungai Musi dengan panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi diatas permukaan air 11, 50 meter, dengan dana pampasan perang dari Pemerintah Jepang atas perintah Soekarno pada bulan April 1962 dan diresmikan Mei 1965.

Orang menyebutnya Jembatan AMPERA karena pemakaiannya secara resmi dilakukan pada saat masa menegakkan Orde Baru yang sebelumnya bernama Jembatan "Musi". Jembatan AMPERA berarti jembatan Amanat Penderitaan Rakyat.

Bagian tengan jembatan ini dulu dapat diangkat dan dilalui kapal yang tingginya maksimum 44,50 meter , sedangkan bila tidak diangkat hanya 9 meter, namun pada saat ini mobilitas penduduk semakin tinggi dan jumlah kendaraan bertambah banyak serta dasar lain yang bersifat teknis maka pada tahun 1977 jembatan tersebut tidak dapat lagi dinaikkan bagian tengahnya. Pada tahun 2004 jembatan ini direnovasi. 

asal usul kerak telor...^^

Pernah denger makanan betawi yang namanya kerak telor?
Yang pasti bukan telor gosong yang terus jadi kerak… hehehe
Makanan ini selalu ada di arena jakarta fair… dari tahun ke tahun, mulai dari jamannya masih di Monas hingga kini pindah ke Kemayoran.
Makanan ini terbuat dari nasi ketan aron atau setengah matang, yang kemudian dicampur dengan telor (bisa telor ayam atau telor bebek) beserta bumbunya. Setelah matang dimakan dengan taburan serundeng dan bawang goreng. Cara masaknya juga cukup unik. Ketika kerak telor telah setengah matang maka wajan pemasaknya dibalikkan dan kerak telor dibiarkang langsung terkena panas arang dari anglo sehingga kemudian menjadi sedikit gosong. Mungkin ini yang dinamakan keraknya…
Gw suka makanan ini karena kebetulan mama gw juga suka banget. Mulai dari harganya Rp 200 untuk telor ayam dan Rp 300 untuk telor bebek hingga kini menjadi Rp15000 untuk telor bebek. Harga itu bisa lebih mahal lagi ketika kini kerak telor bisa kita jumpai di pasar modern seperti Carefour Foodcourt.
Senin malam lalu, gw membeli 4 kerak telor untuk mama. Kebetulan kini gw bisa menjumpai tukang kerak telor ini di deket kantor. Tepatnya di parkiran Circle K Pancoran. Dari dulu hingga kini yang gw perhatikan menjual biasanya adalah seorang bapak-bapak tua. Entah kenapa mungkin sang anak tak mau lagi meneruskan usaha bapaknya karena mendapat pekerjaan yang lebih baik atau karena malu. Dan selalu pula sambil penjual tersebut memasak, kami berbincang santai… seputaran jakarta tempo dulu dengan dialek betawi yang kental.
Entah sampai kapan kerak telor ini akan bertahan di tengah derasnya serbuan fast food barat seperti McD, Burger King, Pizza atau juga japanese food seperti HokBen yang kini ada di mana-mana. Bahkan saat ini tampaknya lebih bangga menjadi bagian dari kapitalis kuliner barat seperti Burger Blenger atau japanese food lokal seperti Roku-Roku ketimbang melestarikan kuliner lokal seperti kerak telor ini…

mengenal walisongo...^^


"Walisongo" berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.
Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha

Tari barong..^^

Tari barong adalah salah satu dari tari Bali yang merupakan peningalan kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang adalah tari Barong. Kata barong berasal dari kata bahruang yang berarti binatang beruang, merupakan seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung.

Didalam perkembangannya, kemudian barong di Bali tidak hanya diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua, adapun jenis-jenis barong yang ada di Bali yaitu :

a. Barong ket ( ketet ) barong ini adalah yang paling banyak didapatkan di bali dan yang paling sering dipentaskan serta memiliki jenis perbendaharaan gerak tari yang lengkap.
Barong ketet merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau bona. 
Badan barong ini dihiasi dengan ukir ukiran dibuat dari kulit, ditempeli kaca dan bulunya dibuat dari braksok, ijuk atau pula dari bulu burung gagak.
Didalam menarikannya barong ini diusung oleh 2 ( dua ) orang penari yang dinamakan juru saluk ataupun juru bapang. Lakon ini pada umumnya menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan keburukan, dimana thema ini hampir selalu menjadi dasar dalam lakon lakon seni pertunjukan Bali.Gambelan untuk mengiringi tari barong ini adalah gambelan bebarongan yang berlaras pelog. Di beberapa tempat ada juga yang diiringi dengan gambelan semar pegulingan.

b. Barong Bangkal berarti babi besar yang berumur tua, barong ini menyerupai seekor bangkal biasa disebut barong celeng atau barong bangkung .Gambelan untuk mengiringinya adalah gambelan batel, dalam pementasannya sangat jarang disertai dengan suatu lakon dan pementasan barong bangkal ini biasanya dengan cara ngelawang ( pementasan ) dari satu tempat ketempat lain ) dan ada juga sekedar mafajar atau diusung kesekeliling.

c. Barong Asu barong ini menyerupai anjing terutama topengnya, sangat dikeramatkan dan terdapat di pura puncak dawa Baturiti Tabanan

d. Barong Gajah ini barong yang menyerupai gajah, sangat dikeramatkan dan salah satu diantaranya terdapat di Desa Singapadu.

e. Barong Macan barong ini menyerupai seekor macan, dalam pementasannya ditarikan oleh dua orang penari dan ada juga yang dilengkapi dengan suatu dramatari semacam Arja, gambelan yang dipai mengiringinya adalah gambelan batel.

f. Barong Landung, barong ini berbeda dengan barong barong yang telah disebutkan diaatas. Barong landung wujudnya bukan binatang melainkan manusia purba yang kaki dua. Pada umumnya barong landung ini dibuat berpasangan, terdiri dari ratu Lanang ( Barong landung laki ) dan Ratu Luh ( Barong Landung perempuan ). Barong ini disebut sedemikian karena bentuknya besar dan tinggi (seperti ondel-ondel Jakarta). Ratu Lanang wajahnya sangat menakutkan, hitam mukanya dengan giginya mencolot keluar sedangkan Ratu Luh berupa perempuan tua seperti perempuan cina.

Dibeberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang dilengkapi dengan jenis barong Landung lainnya seperti Mantri, Baluh, limbur dan lain-lainnya. Didalam pementasannya barong landung ini mengambil lakon seperti lakon Arja ( terutama di Daerah Badung ) dan diiringi dengan gambelan batel.

g. Barong Blasblasan, barong ini juga disebut barong kedingkling, barong blasblasan adalah suatu bentuk pementasan yang dilakukan secara ngelawang, penarinya hanya mengenakan topeng topeng wayang wong dengan lakon cuplikan cuplikan dari ceritra Ramayana yang pada umumnya merupakan adegan peperangan. Barong ini banyak di pentaskan pada hari hari Raya Galungan maupun Kuningan dan biasanya penarinya adalah anak anak.Gambelan pengiringnya ada yang berupa batel dan ada pula yang semacam bebarongan (Gambelan batel yang dilengkapi dengan reyong).

Disamping jenis-jenis barong tersebut diatas, masih ada juga jenis-jenis barong yang lain yaitu barong brutuk yang terdapat di desa Trunyan ( sebuah Desa kecil dipinggir sebelah timur dari Danau Batur ). Barong ini memakai bulu-bulu daun pisang yang sudah kering ( kraras ) dan sangat dikeramatkan oleh masyarakat Trunyan. Barong ( sejenis barong landung yang banyak terdapat di daerah Tabanan yang biasanya dipertunjukkan pada upacara ngaben.