Karya sastra yang baik senantiasa mengandung nilai . Nilai itu dikemas
dalam wujud struktur karya sastra, yang secara implisit terdapat dalam alur,
latar, tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik, kuplet, rima, dan irama.
Nilai yang terkandung dalam karya sastra itu, antara lain, adalah sebagai berikut:
(1) nilai hedonik (hedonic value), yaitu nilai yang dapat memberikan kesenangan
secara langsung kepada pembaca;
(2) nilai artistik (artistic value), yaitu nilai yang dapat memanifestasikan suatu seni
atau keterampilan dalam melakukan suatu pekerjaan;
(3) nilai kultural (cultural value), yaitu nilai yang dapat memberikan atau mengandung
hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau kebudayaan;
(4) nilai etis, moral, agama (ethical, moral, religious value), yaitu
nilai yang dapat memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang
berkaitan dengan etika, moral, atau agama;
(5) nilai praktis (practical value), yaitu nilai yang mengandung hal-hal praktis yang
dapat diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
latar, tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik, kuplet, rima, dan irama.
Nilai yang terkandung dalam karya sastra itu, antara lain, adalah sebagai berikut:
(1) nilai hedonik (hedonic value), yaitu nilai yang dapat memberikan kesenangan
secara langsung kepada pembaca;
(2) nilai artistik (artistic value), yaitu nilai yang dapat memanifestasikan suatu seni
atau keterampilan dalam melakukan suatu pekerjaan;
(3) nilai kultural (cultural value), yaitu nilai yang dapat memberikan atau mengandung
hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau kebudayaan;
(4) nilai etis, moral, agama (ethical, moral, religious value), yaitu
nilai yang dapat memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang
berkaitan dengan etika, moral, atau agama;
(5) nilai praktis (practical value), yaitu nilai yang mengandung hal-hal praktis yang
dapat diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar