Kurang
penganannya lapak kaki lima di jalan masjid akbar kemayoran
Masalah yang sering
terjadi disekitar saya adalah penanganan lapak kaki lima di sekitar jalan
masjid akbar kemayoran. Setiap akhir pekan jalan tersebut selalu padat dengan
penjual dan pembeli,setiap kendaran yang mau lewat itu pun harus pelan-pelan.
Tak hanya itu parkir yang sembarangan memperparah keadaan di sekitar jalan
tersebut. Pernah dulu saya bertanya sama seorang penjual di situ, mereka
berjualan di situ tidak gratis karena setiap bulan mereka membayar Rp.
1.500.000/bulan kepada petugas LPK. Itu saja belom termasuk uang iuran Rp.
10.000/malamnya, para pedagang juga sering mengeluh karena pendapatan dan
pengeluaran mereka tidak sepadan. Sekarang keadaan di jalan masjid akbar
kemayoran sangat berbeda dengan 5 tahun yang lalu yang masih sepi belum banyak
penjual kaki lima yang berjualan di situ,padahal di situ banyak apartemen yang
di bangun dan di kelilingin sama 3 rumah susun antaranya Apron,Boing, dan
Dakota. Makin padat penduduk di daerah kemayoran semakin sempit juga jalan
menuju jalan masjid akbar kemayoran,masalahnya setiap malam minggu orang akan
berbondong-bondong menuju ke jalan masjid apron entah untuk beli sesuatu atau melihat-lihat
bahkan hanya sekedar makan karena disitu banyak orang jual makanan dan
menimbulkan macet hingga 1 kilo meter. Yang saya tanyakan sampai sekarang
kenapa petugas LPK tidak memberi batas aturan jualan kepada para pedagang kaki
lima, apa mungkin mereka malas untuk mengaturnya dan hanya menikmati uang sewa
yang setiap bulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar