Minggu, 28 April 2013

LINE

Beberapa waktu yang lalu, aplikasi messaging LINE memperkenalkan diri kepada para jurnalis di Jakarta. LINE merupakan aplikasi messaging populer yang awalnya dikembangkan oleh Naver Jepang, anak perusahaan Internet besar di Korea, NHN. Dengan 80 juta pengguna di seluruh dunia per November lalu, tidak salah bahwa LINE merupakan salah satu permata yang dimiliki oleh grup NHN sehingga nampaknya mulai dipegang langsung oleh induknya di Korea. 
Sejumlah statistik yang ditampilkan oleh LINE memang cukup mengagumkan. LINE mencapai angka 50 juta pengguna dalam 400 hari saja, di mana waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hal itu lebih cepat ketimbang Facebook sekalipun. Di akhir tahun, LINE bahkan mencanangkan untuk mencapai angka 100 juta pengguna. WhatsApp yang secara de facto merupakan pemimpin di pasar aplikasi messaging multiplatform, meskipun tidak menginformasikan data penggunanya, saya perkirakan berada di area 200-300 jutaan pengguna.
Tentu saja kita semua tahu kelebihan LINE ketimbang WhatsApp dan sebangsanya. Tidak cuma sekedar sebagai alat berkomunikasi, LINE sudah merupakan sarana jejaring sosial dengan berbagai fitur dan added values. Di antaranya yang sedang populer saat ini di kalangan muda adalah permainan LINE Pop yang bikin ketagihan karena persaingan dengan sesama pengguna LINE. LINE juga terkenal dengan stiker-stiker lucunya yang merupakan sumber pendapatan signifikan.
Bagaimana targetnya di Indonesia? Meski masih enggan mengungkapkan data pasti, perwakilan NHN Korea menyebutkan bahwa sepanjang tahun ini pertumbuhan pengguna LINE sangat fantastis di Indonesia, yaitu mencapai 300%. LINE menargetkan jumlah penggunanya di Indonesia mencapai 10 juta tahun depan. Usaha untuk menjaring lebih banyak pengguna di Indonesia (dan Asia Tengggara pada umumnya) adalah membuat aplikasi untuk platform BlackBerry. Setelah mencapaimilestone 10 juta pengguna ini, baru LINE berpikir untuk melakukan monetisasi yang lebih spesifik.
Selain itu LINE juga sudah mulai melakukan kerjasama dengan artis dan brand supaya memiliki Official Account. Pee Wee Gaskins menjadi artis pertama dari Indonesia yang memiliki official account sebagai media untuk berinteraksi dengan para penggemarnya. LINE juga baru saja menggandeng grup penerbit Megindo untuk menfaatkan medium ini. Megindo memiliki dua akun yaitu Gamestation dan Cinemags yang dalam beberapa hari terakhir sudah meluncurkan program kuis berhadiah untuk menarik perhatian pengguna LINE.
Sebagaimana yang Aulia sampaikan, pasar Asia yang unik dengan segala macam pernak-perniknya makin membuat produk seperti Facebook Messenger kesulitan untuk meningkatkan utilisasinya. LINE (dan produk sejenis) saya kira bakal memperoleh pasar yang terus berkembang di Indonesia seiring dengan inovasinya yang terus-menerus diperbarui.
Line, sebuah aplikasi berkirim pesan dan telefon yang beberapa waktu lalu bekerja sama dengan Telkomsel untuk menghadirkan Bloop sebagai sticker, kedepannya akan menjelma menjadi seperti Facebook dan Path dengan tambahan 2 fitur ini: Home dan Timeline.




Fitur Home hadir seperti kebanyakan jejaring sosial lainnya. Fitur ini memungkinkan para pengguna untuk melakukan update status dan juga memantau status pengguna lainnya. Namun tidak hanya itu, ada hal berbeda yang dilakukan Line pada menu Home-nya. Seperti yang kita tahu, aplikasi yang berasal dari Jepang ini sangat terkenal dengan fitur sticker. Nantinya, Kamu dapat membagikan sticker favoritmu di Home menu-mu. Masih kurang? kamu juga dapat membagikan teks, gambar, smileys dan kamu bahkan dapat memberikan sticker ketika sedang mengomentari status seseorang.

asih kurang? kamu juga dapat membagikan teks, gambar, smileys dan kamu bahkan dapat memberikan sticker ketika sedang mengomentari status seseorang.



Fitur kedua yang akan dihadirkan adalah Timeline. Pada fitur ini, kamu dapat melihat seluruh status, komentar, dan konten yang dibagikan oleh teman-temanmu. Fitur ini tidak jauh berbeda seperti yang dimiliki Facebook dengan News Feed-nya.
Pendiri Line, NHN, memiliki tujuan tersendiri atas hadirnya kedua fitur ini yaitu: agar para pemakai layanan Line dapat mengekspresikan kepribadian mereka lebih lagi.
Tentu saja bagi para pemakai layanan Line, ini adalah sebuah berita yang baik namun, tidak untuk pengguna Line dengan iOS Devices. The Next Web menginformasikan bahwa Line dengan Home dan Timeline akan terlebih dahulu hadir untuk platform Android. Hal ini didasarkan pada jumlah pengguna Line lebih banyak berada di Asia dan di Asia sendiri, jumlah pengguna platform Android mengungguli jumlah pengguna iOS. Tampaknya, LINE lebih mementingkan pasar-nya terlebih dahulu.
The fact that Android is the overwhelmingly top smartphone platform across Asia — Line’s key market — explains this focus.
Setelah kedua fitur ini dirilis, akan sulit untuk mengklasifikasikan Line sebagai aplikasi instant messaging meski fitur chatting itu sendiri tidak dihilangkan oleh NHN. Pasalnya, dengan kemampuan yang dimiliki oleh 2 fitur tersebut, Line memiliki taste jejaring sosial yang lebih kuat ketimbang taste aplikasi instant messaging.

WWW.dailysocial.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar